Dominasi XL di Pulau Madura Memicu Pertumbuhan Ekonomi Madura

Perkembangan telekomunikasi seluler berkontribusi dalam menciptakan multiplier effect terhadap laju pertumbuhan ekonomi daerah tak bisa terbantahkan lagi. Bahkan secara nasional memberi pengaruh yang signifikan. Menurut hasil studi International Telecommunication Union (ITU) menegaskan bahwa penambahan fasilitas telekomunikasi sebesar satu persen akan merangsang pertumbuhan ekonomi hingga tiga persen. Dengan kata lain, suatu daerah akan tumbuh dengan cepat secara ekonomi apabila jaringan telekomunikasi telah masuk ke daerah tersebut, sebab hasil industri yang telah dihasilkan dapat dengan mudah dipasarkan karena adanya jalur yang terhubung antara produksi dan pasar melalui jaringan tersebut.

Dalam kurun waktu delapan tahun terakhir ini saja industri telekomunikasi bergerak begitu cepat. Hingga menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah yang sangat merasa diuntungkan. Betapa tidak, jika pada tahun 1999 laju pertumbuhan sektor telekomunikasi masih relatif kecil dibanding pertumbuhan sektor lainnya misalnya sektor perdagangan dan manufaktur, pada awal tahun 2008 saja sektor telekomunikasi mampu memberi kontribusi hingga 1,8 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Ketika populeritas industri seluler menjanjikan kuantitias income sekaitan dengan kondisi plosok desa, maka menjadi bagian bisnis telekomunikasi seluler sesuai kapasitas seseorang, adalah cita-cita. Terlihatlah antrian panjang, saling berebut membuka berbagai fasilitas terhadap dampak keberadaan industri seluler.

Terlihat gliat di bisnis telekomunikasi seluler mengisi proses pertumbuhan perekonomian Madura. Tiap bulanya dibangun mulai dari hanya perubahan peruntukan toko sampai membangun toko baru.dan telah terpampang merek-merek bisnis seluler dengan berbagai slogan yang berusaha menarik simpati baik bidang reperasi pesawat HP, penjualan voucher dan sparepart, assecories dan lain sebagainya.

Dengan pertumbuhan industri telekomunikasi berbasis seluler yang begitu pesat membuat Indonesia jadi pangsa pasar yang sangat prospektif untuk dikembangkan dan diperluas lagi ke pelosok daerah-daerah yang lebih tertinggal karena pengguna telepon seluler sekarang ini di Indonesia baru mencapai 30% dari total penduduk Indonesia. Jadi, Indonesia merupakan pasar yang prospek untuk pengembangan ke arah pasar komunikasi seluler.

Dominasi XL di Pulau Madura; Pemicu Pertumbuhan Ekonomi Madura

Setiap daerah mempunyai corak pertumbuhan ekonomi yang berbeda dengan daerah lain. Hal itu disebabkan oleh karakter ekonomi, sosial dan fisik daerah itu sendiri, termasuk interaksinya dengan daerah lain. Dengan demikian tidak ada strategi pembangunan ekonomi daerah yang dapat berlaku untuk semua daerah.

Kini, di era globalisasi telah membuat jarak daerah dengan daerah lainnya seolah kabur bahkan tak berjarak lagi serta berimplikasi pada semakin meningkatnya arus informasi yang beredar antar sosial. Semua dengan mudah dilakukan. Hal ini tidak lepas dari peranan teknologi telekomunikasi yang merangsang penyebaran informasi ke berbagai lapisan masyarakat dan ponsel/handphone merupakan salah satu teknologi telekomunikasi yang sudah tidak asing lagi di tengah masyarakat kendati dipedesaan dan bahkan mengubah peta industri telekomunikasi secara radikal.

Industri seluler memang begitu menjanjikan. Bukti dari kehadiran perangkatnya telah mencengangkan. Kalau tahun 2000, jumlah pemakai telepon seluler (ponsel) hanya 3,7 juta dan akhir 2004 membengkak lagi hingga sekitar 30 juta, dan pada tahun 2008 telah mencapai lebih dari 100 juta orang atau hampir setengah dari jumlah populasi di Indonesia.

Itu pun baru pelanggan seluler yang diperoleh dari tiga operator terbesar, di Indonesia. Belum termasuk pelanggan operator yang beroperasi dengan basis teknologi. Belum lagi operator-operator pendatang baru yang kini mulai bermunculan karena telah menyadari besarnya profit yang dihasilkan dalam dunia bisnis industri seluler

Salah satu penyebab peluang besar industri seluler ini tetap terbuka dikarenakan Deployment (penyebaran) ponsel sangat sederhana dan lebih murah dibandingkan PSTN yang membutuhkan modal besar untuk menggelar jaringan fixed line dan cenderung memerlukan waktu yang cukup lama. Selain itu, kebijakan liberalisasi dan kompetisi bagi telekomunikasi dari pemerintah yang menyesuaikan hasil kajian OECD (Organization for Economic Cooperation Development) menunjukkan bahwa kebijakan tersebut telah memicu terjadinya penurunan tarif dan peningkatan kualitas layanan secara berkala di beberapa negara-negara maju, seperti Jepang, Australia, Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis. Hal ini juga berdampak pada perluasan jaringan seluler di Indonesia.

Mari Berinvestasi di sektor Telekomunikasi Selular

Kehadiran bisnis industri seluler pada daerah berdampak terhadap rencana peningkatan perekonomian daerah itu sendiri. Dimana kondisi daerah saat ini lagi giat-giatnya untuk melakukan upaya esktensifikasi atau perluasan-perluasan jenis pendapatannya baik sektor pajak, retribusi, bagi hasil dan sebagainya. Tentu pemerintah daerah khususnya Madura akan memanfaatkan kehadiran investasi di sektor telekomunikasi seluler ini, sesuai dengan berbagai pola perkembangan industri seluler yang ada di Madura.

Hal tersebut di atas merupakan bukti sederhana diantara begitu banyak bukti bukti lain sebagai dampak positif dari investasi di sektor telekomunikasi seluler yang turut mendorong pertumbuhan Ekonomi daerah. Ada ungkapan umum di tengah masyarakat bahwa Jika Daerahmu belum punya Jaringan Selluler maka bisa dikatakan “Belum Merdeka” hal ini menandakan bahwa pertumbuhan Ekonomi di suatu daerah akan sangat dirasakan langsung oleh masyarakat jika ditunjang dengan adanya Jaringan Telekomunikasi Seluler

Sebab dengan adanya jaringan telekomunikasi seluler bisa dilihat dampak positifnya terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat lebih besar dari dampak negatifnya. Dan satu lagi menurut penulis, masyarakat akan lebih pintar dan lebih dekat dengan teknologi digital, sesuatu yang dulunya dianggap aneh oleh masyarakat di daerah pedalaman.

Kalau di daerah Madura para petani tembakau pun kini sudah akrab dan Hanphone memilikinya. Hal ini juga ditunjang dengan harga handphone yang terjangkau dan adanya perang tarif diantara operator seluler yang berdampak positif pada masyarakat sebagai konsumen sehingga bisa turut menikmati kecanggihan technologi telekomunikasi dengan murah meriah.

Kesimpulan akhir dari penulis bahwa Investasi di sektor Telekomunikasi Seluler sangat mutlak diperlukan oleh suatu daerah jika daerah itu ingin maju, sebab efeknya terhadap pertumbuhan ekonomi akan berefek ganda (Multyplayer Effect), sebagai himbauan kepada pemerintah Daerah mohon regulasinya janganlah mempersulit Investasi jaringan Telekomunikasi Seluler didaerah anda. Terutama dalam hal perijinan baik pada saat awal proses akuisisi lahan pengurusan IMB, pembangunan menara BTS (Base Transceiver Station) sampai On Air. Sebab kemajuan suatu daerah sangat di tentukan oleh seberapa cepat informasi itu di dapat.




0 komentar:

Posting Komentar