Ketika Jiwa dan Badan Terkena Najis

Najis tak harus dengan terkena kotoran yang menjijikkan. Akan tetapi, hal-hal yang bikin seseorang jauh dari Tuhannya termasuk dalam ketegoti najis yang tentunya membuat badan dan jiwa kita najis. Paling tidak (minimal) kita selalu dihantantui rasa bersalah dan resah pikiran tak karuan dengan pikiran tidak jernih

Tidak saja mempengaruhi tingkah laku, tapi juga badan yang najis secara psikologi juga mempengaruhi dengan adanya perasaan selalu meresa bersalah dengan apa yang telah diperbuat dan menyesalai apa telah dilalui dan tidak ingin mengulanginya lagi. Tapi sayang, kenginan untuk tidak mengulanginya lagi tersebut Cuma bertahan sekejap dan kadang Cuma bertahan selam satu menit saja

Badan dalam keadaan najis (dalam tinjauan artikel kali ini tentunya) juga begitu menyiksa batin dan banyak menyita pikiran-pikiran positif kita, hingga memungkinkan pikiran kita sedikit sekali untuk bertahan di “area” positive thinking dan akibatnya kita tidak punya banyak pikiran positif untuk bisa mengerjakan hal-hal yang bermanfaat

Ketika badan kita dalam keadaan najis, maka dengan mudahnya kita terbawa dalam ilusi ketidak pastian yang menyeret pikiran kita pada pikiran-pikiran JOROK yang berpotensi besar merusak seluru akal “lurus” kita. Dan memory otak kita dijejali dengan “data-data” tak penting dan cendrung “sampah” yang bisa merusak seluruh hati nurani kita




0 komentar:

Posting Komentar