Upah Dari Tuhan

Sering kali kita melupakan ucapan al-Hamdulillah saat mendapat nikmat dari Tuhan. Nikmat seberupapun sepatutnya haruslah dibayar semurah kata al-Hamdulillah. Tapi ini sulit sekali untuk orang yang kadung buta dimabuk dengan kesombongannya. Karena menganggap semua sesuatu yang menjadi miliknya adalah hasil usahanya sendiri.

Mensyukuri nikmat Tuhan adalah sesuatu yang gampang, tidak memerlukan apa-apa, namun sulit untuk dilakukan. Seperti halnya ketika kita mendapat pinjaman uang, kadang kita tidak menganggap hal itu adalah rejeki kita.

Kita tidak pernah sadar bahwa Tuhan memberi rejeki makhluknya tidak selalu dengan cara mulus. Tidak terjangkau akal pikiran "rendah" manusia. Diluar dugaan dan tidak masuk akal, termasuk mendapat pinjaman uang dari teman.

Rejeki dalam bentuk apa pun adalah tanggung jawab kita untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Mendapatkan uang dari hasil kerja keras adalah upah yang diberikan Tuhan kepada kita setelah kita melakukan usaha-usaha untuk mendapatkan penghasilan.

Lalu bagaimana dengan pinjaman uang dari teman? Adalah sesungguhnya upah yang dibayar dimuka oleh Tuhan untuk kemudian kita melakukan pekerjaan dari upah tersebut, yaitu berusaha membayar hutang dengan cara usaha-usaha yang lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar