Aburizal Bakrie Politisasi TIMNAS Indonesia (Bag. II)

Maaf kalo postingan sebelumnya pembahasannya agak melebar. Oke... Sekarang kita sambung lagi pembicaraan masalah Politisasi Aburizal Bakrie terhadap pemain TIMNAS kita, lebih tepatnya dunia persepak bolaan kita.

Setelah menekuk Filipina dalam semifinal Piala AFF 2010, seluruh pemain tim nasional (timnas) Indonesia dan pelatih Alfred Riedl diundang Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie ke rumah pribadinya untuk sarapan pagi, kemarin (20/12/10). Liputan 6 (21/12/10)

Mungkin kita terperangah dengan kebaikan Aburizal Bakrie (dan bilang Aburizal Bakrie baik banget) yang akan menyumbangkan 25 hektare tanahnya di Jonggol, Bogor, Jawa Barat, untuk Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau PSSI. Tapi perlu kita ingat pula ini cuma janji dia, dan belum tentu terlaksana juga. Kita lebih-lebih PSSI cuma bisa menunggu tanpa kepastian.

Saya sendiri tidak yakin dengan janji Aburizal Bakrie ini, mengingat kasus-kasus serius Aburizal Bakrie yang tak kunjung selesai hingga sekarang. Boro-boro dia memberi bantuan sebesar itu kalo tanpa maksud (menguntungkan) tertentu dibalik kemurahan hatinya.

Sebelumnya Nurudin begitu memuji-muji Aburizal Bakrie atas kemenangan-kenangan TIMNAS Indonesia di AFF 2010 ini. Dia begitu kagum dengan Aburizal Bakrie dan mengelu-elukan Aburizal Bakrie, dia mengatakan bahwa kesuksesan TIMNAS Indonesia kali ini berkat Aburizal Bakrie. Ironis kan... apa hubungannya kesuksesan TIMNAS Indonesia dengan Aburizal Bakrie? Ada apa denga Aburizal Bakrie dan Nurdin...???

Jamuan sarapan pagi sebagai penghormatan atas kemenangan tim Merah Putih merebut tiket final Piala AFF 2010 adalah hal lumrah. Namun, yang kini menjadi pertanyaan para pengamat dan pimpinan partai politik, mengapa harus di rumah pribadi Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie?, Liputan 6 (21/12/10).

Ahmad Mubarok dari Partai Demokrat mensinyalir jamuan itu sarat kepentingan politis. Ini adalah simbol politik Aburizal Bakrie menyangkut politik pencitraanya sejak dini, karena pada tahun 2014 dia akan mencalonkan diri jadi presiden. Dia menunjukkan bahwa dirinya begitu perhatian terhadap prestasi-prestasi yang diukir anak negeri. Tapi pada kenyataannya...???

Terakhir, postingan ini bukan untuk menghujat Aburizal Bakrie. Saya cuma berharap kalau Aburizal Bakrie benar-benar ikhlas setulus hati dalam membantu perkembangan persepak-bolaan Indonesia kedepannya. Dan saya harap Aburizal Bakrie cepat tobat dari "gerilya pemiskinan rakyat Indonesia" karena sudah terlalu banyak rakyat kecil yang sengsara karena ulah koruptor di negeri ini.
Amien...!!!

1 komentar:

  1. hmm, saya juga baru baca beritanya. parah ya, semurni sportifitas pun di politisasi oleh ARB. :(

    BalasHapus