Aburizal Bakrie Politisasi TIMNAS Indonesia (Bag. I)

Entahlah, saya yang sebelumnya begitu cuek dengan hingar-bingar lapangan hijau begitu berkeinginan untuk memposting unek-unek ini, setelah beberapa kali memabaca kebobrokan politikus kita yang tak pernah puas dengan kekayaannya.

Mungkin kita sudah bosan dengan janji-janji Nurdin yang tak pernah kesampaian, pun begitu dia masih saja menjanjikan setumpuk uang kepada pemain TIMNAS Indonesia jika memenangkan pertandingan dengan Malaysia tanggal 26/12/10 ini. Sebelumnya Nurdin juga menjanjikan beratus-ratu juta kepada pemain TIMNAS Indoensia jika lolos ke perempat final, tapi kenyataannya...??? mana... ??? Parahnya lagi, dia begitu PEDEnya jual tampang meski banyak orang membencinya.

Tapi postingan kali ini bukan menyangkut Nurdin bobrok itu. Kali ini saya hanya ingin menyampaikan unek-unek saya mengenai Politisasi Aburizal Bakrie terhadap pemain TIMNAS kita, lebih tepatnya dunia persepak bolaan kita. Karena memang TIMNAS kita untuk kali ini begitu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sungguh prestasi yang gemilang di penghujung tahun 2010 ini.

Mungkin tak banyak dari kita yang tahu tentang Aburizal Bakrie yang banyak terlibat dalam pemiskinan rakyat Indonesia, mulai dari kasus lumpur Lapindo Sidoarjo, Century, hingga kasus pajak Gayus. Dia adalah biang kerok dari semua aksi-aksi korupsi triliunan rupiah di negeri ini.

Sekedar diketahui saja, ini tentang penghargaan Bakrie Award yang diberikan setiap tahunnya kepada pelaku kreatif tanah air seperti sastra, sains, ilmu pengetahun dan semacamnya. Penghargaan Bakrie Award menurut banyak kalangan adalah politik pencitraan untuk menutup-nutupi kebobrokannya menyangkut banyak kasus berat di negeri ini.

Ada yang menilai bahwa penghargaan Bakrie Award tersebut adalah penodaan terhadap karya intelektual mereka, dan banyak dari penerima Bakrie Award yang mengembalikan penghargaan itu setelah sadar akan politisasi Bakrie Award tersebut. Seperti yang dilakukan sastrawan kawakan Goenawam Muhammad, dia mengembalikan penghargaan Bakrie Award pertengahan tahun 2010 kemarin.

Sebelumnya Goenawan Muhammad meminta Aburizal Bakrie untuk tobat dan membersihkan diri menyangkut masalah-masalah serius yang melibatkan dirinya. Karena seakan permintaannya tidak didengarkan oleh Aburizal Bakrie, Goenawam Muhammad geram dan mengembalik Bakrie Award dengan penuh kecewa.

Alasannya karena Aburizal Bakrie semakin giat dalam gerilnya pemiskinan rakyat negeri ini dan menumpuk harta sebanyak banyaknya di kerajaan Aburizal Bakrie. Kasus Centry-lah yang membuat Goenawan Muhammad "gemes" sama Aburizal Bakrie.

2 komentar:

  1. hubungannya sama timnas apa, pak? saya kurang tau berita ini dan ingin mendalami berita ini.

    BalasHapus
  2. @ReBorn; selengkapnya (biar lebih jelas dan tidak bertanya-tanya lagi) bisa sampean baca di "Aburizal Bakrie Politisasi TIMNAS Indonesia (Bag. II)", udah diposting tuh. Disana saya juga mencantumkan sumber yang jelas menyangkut Politisasi Aburizal Bakrie terhadap TIMNAS Indonesia.

    Maaf kalo sempat membingungkan sampean, karena pada awalnya saya ingin membagi tulusai menjadi satu postingan, karena saya udah terlanjur kebawa emosi ma sepak terjang Ical dalam memiskinkan Rakyat Kecil, ya... gitu jadinya, melebar pembahasannya...

    BalasHapus