Building a Knowledge Creating Company

Member of Group 5

(page 60-61)

  • Muh. Kholil Azis
  • Alexs Santoso
  • Erga Kandly Panginan
  • Yohanes Pattinama
  • Sriwidarthy Minanga B

Hystory :

  • August, 20th 2011 : Erga Kandly Panginancompleted the translate of a part
  • August, 20th 2011 : Yohanes Pattinamacomplete the translate of a part
  • August, 22th 2011 : Sriwidarthy Minanga Bcomplete the translate of a part
  • August, 27th 2011 : Alexs Santosocomplete the translate of a part
  • September, 5th 2011 : Moh. Kholil Aziscomplete the translate of a part
  • September, 7th 2011 : Erga Kandly Panginan check the result translate of all part


English Version :

In an economy where the only certainty is uncertainty, the one sure source of lasting competitive advantage is knowledge. When markets shift, technologies proliferate, competitors multiply, and products become obsolete almost overnight, successful companies are those that consistently create new knowledge, disseminate it widely throughout the organization, and quickly embody it in new technologies and products. These activities define the "knowledge-creating" company, whose sole business is continuous innovation

To many companies today, lasting competitive advantage can only be relized if they become knowledge-creating companies or learning organizations. That means consistently creating new business knowledge, disseminating it widely throughout the company, and quickly building the new knowledge into their products and services.

Knowledge – creating companies exploit to kinds of knowledge. One is explicit knowledge - data. Documents, and things written down or stored computers. The other kind is tacit knowledge – the " how – tos " of knowledge – wich resides in workers. Tacit Knowledge can often represent some of the most importan information within an organization. Often , longtime employees of a company " know " many things about how to manufacture a product , deliver the service , deal with a particular vendor , or operate an essential piece of equipment. This tacit knowledge is not recorded or codified anywhere because it has evolved in the employees mind trough years of experience. Furthermore, much of this tacit knowledge is never shared with anyone who might be in a position to record it in a more formal way because there is often little incentive to do so or simply , " Nobody ever asked ".

As illustrated in Figure 2.15 , successful knowledge management creates techniques , technologies , systems , and rewards for getting employees to share what they know and make better use of accumulated workplace and enterprise knowledge. In that way , employees of a company are leveraging knowledge as they do their jobs

Making personal knowledge to others is the central activity of the knowledge-creating company. It takes place continuously and at all levels of the organization

Know management has thus become one of the major strategic uses of information technology. Many companies are building knowledge management system (KMS)to manage organizational learning and business know-how. The goal of such system is to help knowledge, whatever and whenever it's needed in an organization. This information includes processes, procedures, patents, reference works, formulas, "best practices,"forecast, and fixes. As you will see in Chapter 9, Internet and internet Web sites, groupware, data mining, knowledge bases, and online discussion groups are some of the key technologies that may be used by a KMS

Knowledge Management system also facilitate organization learning and knowledge creation. They are designed to provide rapid feedback to knowledge workers, encourage behavior changes by employees, and significanty and its knowledge base expands, the knowledge-creating company works to integrate its knowledge into its business processes, products, and services. This integration helps the company become a more innovative and agile provider of high-quality products and costumer services, as well as a formidable competitor in the marketplace. Now let's close this chapter with an example of knowledge management strategies from the real word.

It's elutive, complex, and strategically essential to every modern organization: the capture of the seemingly infinite amount of intellectual capital carried by tens of thousands of employees around the world and then using it to achive competitive advantage. London-based BAE System PLC, formerly British Aerospace, found its holy grain in its highly succeful knowledge management (KM) internet. The system is used by thousands of BAE engineers located in 110 offices across five continents to both search for vital information related to ongoing strategic initiatives and identify and the eliminate redundant project work.

In early 1999, BAE System invested roughly $150,000 to study its global operations to determine whether it had the right information to support decision-making processes and if BAE employess had the right learning system to help them support their daily activities. The results were remarkably revealing. The study showed that nearly two-thirds of BAE's top 120 decision makers didn't have the right information at key phases of the decision process. Furthermore, 80% of BAE employees were "wasting" an average of 30 minutes each day simply trying to locate the information they needed to do their job. Yet another 60% were spending…

Indonesian Version :

Dalam dunia perekonomian dimana kepastian hanya ketidak pastian, maka satu sumber pastidari keunggulan kompetitif abadi adalah pengetahuan. Ketika pasar mengalami pergeseran, perakembangan pesat teknologi, banyaknya persaingan, dan banyaknya produk yang tidak terpakai, kesuksesan perusahaan adalah perusahaan yang secara konsisten mengambangkan ilmu pengetahuan, menyebarkannya secara luas diseluruh organisasinya, dan dengan cepat mewujudkan hal ini kedalam teknologi guna menghasilkan produk yang murah. Cara ini disebut sebagai "penciptaan-pengetahuan" perusahaan, yang menjadikan bisnis dengan inovasi secara berkelanjutan.

Perusahaan-perusahaan besar yang mampu bertahan pada abad ini adalah perusahan yang menjadikan ilmu pengetahuan sebagai prioritas utama dalam perusahaannya atau sebgai pembelajaran organisasi. Itulah yang disebut sebgai ide baru dalam dunia bisnis ilmu pengetahuan secara konsisten, menyebarkan secara luas di seluruh perusahaan, dan secara cepat mengembangkan produk-produk mereka pelayanan mereka melalui ilmu pengetahuan

Pengetahuan – membuat perusahaan mengeksploitasi beberapa jenis pengetahuan.Salah satunya adalah pengetahuan eksplisit - data.Yaitu dokumen dan segala sesuatu yang ditulis atau disimpan di dalam komputer. Jenis lain adalah pengetahuan yang diketahui tanpa dikatakan – yaitu pengetahuan yang berada pada pekerja. Pengetahuan tersebut biasanya mewakili beberapa informasi yang paling penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan.Kebanyakan, karyawan lama dari sebuah perusahaan mengetahui banyak hal tentang cara-cara pembuatan sebuah produk, memberikan layanan, berurusan dengan penjual tertentu, atau mengoperasikan sebuah peralatan yang penting. Dengan kata lain karyawan tersebut telah berpengengalaman dalam suatu perusahaan. Pengetahuan ini tidak dicatat atau disusun di mana saja karena akan berkembang lambat laun dalam pikiran karyawan melalui pengalaman-pengalaman yang mereka dapatkan. Kemudian, banyak dari pengetahuan tersebut yang mungkin dalam posisi itu sedang merekam pengetahuan atau hanya karena tidak pernah ada yang bertanya.

Seperti diilustrasikan pada Gambar 2.15, manajemen pengetahuan yang berhasil akan menciptakan teknik, teknologi, sistem, dan penghargaan yang baru, untuk mendapatkan karyawan, untuk berbagi apa yang mereka ketahui dan membuat tempat kerja lebih baik digunakan untuk berkumpul dan bertukar pikiran dalam perusahaan. Dengan cara itu, karyawan perusahaan dapat memanfaatkan pengetahuan dan proses tukar pikiran mereka untuk melakukan pekerjaan mereka.

Pembelajaran pengetahuan pada orang lain adalah aktivitas utama dalam pembentukan pengetahuan perusahaan. Hal iniberlangsung terus menerusdan padasemua tingkatorganisasi

Manajemen telahmengetahui hal tersebut menjadisalah satu strategi utamayang digunakan dalam teknologi informasi. Banyak perusahaan yangmembangunSistem Manajemenuntuk pembelajaran mengelolaorganisasidan bisnistentang mengapa dan bagaimana. (lihat gambar 2.15 di atas) Tujuan dari sistemtersebut adalah untukmembantupengetahuan,apapun dan kapanpunitu dibutuhkandalam suatu organisasi. Informasi inimencakup proses, prosedur, paten, karya referensi, formula, "praktik terbaik," perkiraan, dan perbaikan. Seperti yang akan Andapelajari dalamBab9, Internet dansitus internetweb, groupware, data mining, pengetahuan dasar, dan kelompokdiskusi onlineadalah beberapakunci teknologiyang mungkin digunakanolehSistem Manajemen Pengetahuan

Pengetahuan sistem manajemen juga memfasilitasi pembelajaran organisasi dan penciptaan pengetahuan.Kedua hal diatas dirancang untuk memberikan umpan balik yang cepat kepada pekerja pengetahuan, mendorong perubahan perilaku karyawan, dan secara signifikan meningkatkan kinerja bisnis. Selama proses pembelajaran organisasi berlanjut dan pengetahuan berbasis mengembang, pengetahuan membuat perusahaan bekerja untuk mengintegrasikan pengetahuan ke dalam proses bisnis, produk, dan jasa. Integrasi ini membantu perusahaan menjadi penyedia yang inovatif dan tangkas, berkualitas tinggi produk dan layanan pelanggan, serta pesaing yang tangguh di pasar. Sekarang mari kita tutup bab ini dengan sebuah contoh strategi managemant pengetahuan dari dunia nyata.

Sangatsulit, kompleks, dan strategis penting dalam setiap organisasi modern: penangkapan dari jumlah yang tampaknya tak terbatas modal intelektual yang dibawa oleh puluhan ribu karyawan di seluruh dunia dan kemudian menggunakannya untuk mencapai keunggulan kompetitif. Yang berbasis di London BAE Sistem PLC, Aerospace sebelumnya Inggris, menemukan biji-bijian yang kudus dalam manajemen pengetahuan yang sangat sukses (KM) internet. Sistem inidi gunakan oleh ribuan insinyur BAE terletak di 110 kantor di seluruh lima benua untuk kedua mencari informasi penting terkait dengan inisiatif strategis yang sedang berlangsung dan mengidentifikasi dan menghilangkan pekerjaan proyek berlebihan.

Pada awal 1999, BAE Sistem menginvestasikan sekitar $ 150.000 untuk mempelajari operasi global untuk menentukan apakah itu informasi yang tepat untuk mendukung proses pengambilan keputusan dan jika BAECPNS memiliki sistem belajar yang tepat untuk membantu mereka mendukung kegiatan sehari-hari. Hasilny asangat mengungkapkan. Penelitian menunjukkan bahwa hampir dua pertiga dari atas BAE yang 120 pengambil keputusan tidak memiliki informasi yang tepat pada fase utama dari proses keputusan. Selanjutnya, 80% dari karyawan BAE adalah "membuang" rata-rata 30 menit setiap harihanya mencoba untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka. Namun lain 60% menghabiskan…

0 komentar:

Posting Komentar