Kenapa harus Korea? (I)

Kenapa harus Korea? Itulah yang selalu terngiang di benak saya, dimana-mana muda mudi kita tak lepas dari lagu-lagu Korea. Coba anda berkunjung ke tempat-tempat nongkrong anak muda sekarang, maka lagu-lagu yang terdengar dari mulut mereka adalah nyanyian yang tidak dimengerti oleh orang yang mendengarkan dan bahkan yang menyanyikannya, itulah lagu Korea.

Atau mungkin mereka hanya merengerti kata "sarange" saja, itu pun karena mereka keseringan menonoton film-film korea. Ini memang ironi, tapi inilah realita pemuda kita sekrang, tanpa identitas dan tak pernah menemukan jati diri meski jenjang pendidikannya sudah di bangku kuliah. Masih mudah terkontaminasi dengan lingkangan dan mudah terpengaruh dengan hal-hl yang berbau hedonis.

Invasi boyband, girlband dan drama Korea yang mendayu-dayu itu ternyata berdampak besar terhadap karakter pemuda Indonesia, mereka semakin malu menunjukkan jati dirinya yang sesungguhnya dan semakin malu menunjukkan budaya Indonesia (yang katanya penuh seni dan kekayaan itu).

Tidak bisa dipungkiri, musik yang easy listening dengan pembawa lagu yang cantik dan tampan (dengan make up hingga mencapai kiloan) ternyata berpengaruh besar. Nyatanya pemuda kita menyakai lagu-lagu Korea karena mayoritas boyband Korea isinya anak muda dengan tampang diatas rata-rata, bahkan saking tampannya dan ditambah make up yang berelebihan (meski cowok) mereka sampai terlihat cantik. Betapa tidak, mereka yang cowok saja getol memakai lip gloss agar bibirnya selalu terlihat seksi. Isunya sekarang, ternyata di Korea lagi trend lip gloss khusus cowok dan itu sangat digemari.

Dan girlband Korea yang diisi sekumpulan cewek cantik ditambah pakaian yang super mini nyaris telanjang hingga paha mulusnya mengundang banyak nafsu birahi, dada yang separuhnya dibiarkan terbuka begitu, ketiak mulusnya yang tidak pernah tertutup juga menjadi pelengkap sekaligus perangkap buat cowok-cowok yang melihatnya. Dan itu terbukti kepada kakak angkatan saya di kampus yang hari-harinya tidak bisa lepas dari mendownload clip-clip Korea, dan ketika saya tanya kenapa dia suka banget download clip Korea, ternyata alasannya kerena dia suka sama kecantikan cewek Korea yang nyaris telanjang itu.

Alhasil, meski lagu-lagunya tidak begitu enak didengar telinga asalkan yang membawakan lagu itu seksi dan gaya pakaiannya banyak yang terbuka maka tetap saja didownload, selain itu, kalau mendownload pasti cari video yang HD, karena dia memang butuh detail, alias detail tubuh artis Korea kalau-kalau nanti video itu diperbesar tampilannya tidak blur sehingga tidak mengganggu pandangan mata.

Saya bukan anti Korea, karena saya sendiri kadang masih menyukai film dan lagu-lagu Korea. Menurut saya, ini adalah bentuk kegelisan penikmat musik Indonesia setelah bosan mendengarkan lagu-lagu ciptaan anak negeri yang selalu mengumbar kata-kata gombal dan tekesan "lebay bin alay". Musik dengan gender Melayu pun juga tak kunjung berbernah diri pasca invasi musik Korea ini.

4 komentar:

  1. Secara langsung atau tidak langsung, musik2 begini bikin seniman musik jadi tambah bodoh, mereka cukup modal tampang + bisa dance...sisanya? hmmm...mudah2-an trend ini cepet usai...

    BalasHapus
  2. Kalo bicara seni itu masing-masing presepsi, kalo saya jujur aja sih suka sama lagu yang easy listening di bawakan oleh Boy band and girls band Korea, oleh karena itu saya juga ngak pernah segan-segan buat update info arts K-Pop dan juga bicara soal parwisatanya di fanpage Korea Tourism Organization Indonesia atau lewat twitter @ktoJakarta disitu ngak melulu ngebahas K-Pop kok, bagi saya yang paling saya suka di Korea adalah pariwisatanya. SUJU, 2PM, Miss A dll adalah goodwill ambassador KTO dan Bigbang juga kemaring syuting iklan komesial TV VISITKOREAYEAR.. Korea kan lagi fokus promosi pariwisata dengan Korea Wave.

    BalasHapus
  3. Tiap manusia bebas memilih apa yg disukainya. Namanya juga selera baik buruknya kta gak berhak buat menilai selera orang itu. Sama aja kalo cowok dipaksa pake Rok,sampe gimanapun cowok gak mau pake Rok karena seleranya pake celana.gak ada hubunganya ama nasionalisme. Kalo masalah baju yg terbuka...apa kabarnya sama penyanyi dangdut yg ngejual PANxxT aja?
    Bandingin aja erotisan mana?
    Kembali lg aja ke Soal Selera.

    BalasHapus
  4. coba aja indonesia majuin kebudayaan kaya korea, negara maju budaya pun maju,.. menurut saya itu sih nilai plusnya

    BalasHapus