Dari Pemanfaatan Internet di Pondok Pesantren Sampai Tercipta Santri Digital

Sekilas Latar Belakang Santri
Bagi sebagian orang, santri dan dunia santri itu unik dan sebagian lagi menganggap santri itu katro, ketinggalan informasi dan semacamnya. “Labeling theory” oleh sebagian kelompok tertentu —yang mungkin masih sinis terhadap dunia santri— diajukan, dengan anggapan-anggapannya yang mengecap santri hanyalah segerombolan komunitas marjinal (dibidang ilmu pengetahuan) yang tertampung dalam sebuah pesantren yang tidak bisa berkembang

Karena kurang up-to-date dan selalu ketinggalan informasi sehingga tidak memungkinkan ikut berinteraksi dan berpartisipasi dengan permasalahan-permasalahan yang sedang terjadi. Apalagi jamannya “Syekh Google” seperti sekarang ini telah membuat santri semakin tertinggal jauh dibelakang

Dunia internet seakan telah mengubah semuanya tak terkecuali gaya hidup masyarakat Indonesia yang sekarang mulai dirasa ketergantungannya terhadap internet semakin besar, lalu kenapa komunitas “sarungan” yaitu santri masih saja berkutat dengan kitab kuningnya?

Kitab kuning, begitulah yang terlintas setiap kali menyebut nama pesantren dengan komuditas klasiknya. Tapi ternyata anggapan yang seperti itu sudah mulai tidak berlaku di kalangan pesantren sekarang, apalagi pesantren dengan label “Pesantren Modern” yang 98% sistem pendidikannya sama layaknya pendidikan umum lainnya.

Tidak cuma fasilitas seperti Lab. Fisika, kimia, bahasa dan semacamnya yang tersedia di pesantren (sekarang), tapi pihak pesantren telah beberapa tahun ini menambah fasilitas internet yang bebas digunakan oleh santrinya.

Antusiasme Santri Terhadap Internet
Semangat belajar santri yang cendrung lebih tinggi ketimbang siswa non-santri dan motivasi secara continue dari para asatidz, membuat internet di tangan kaum santri tidak hanya sekedar untuk membuka facebook dan situs-situs yang kurang bermanfaat.

Antusiasme para santri terhadap internet belakangan ini bersambut baik dengan inovasi-inovasi petinggi pesantren yang mulai menggalakkan pelatihan internet, mulai dari pemanfaatan internet hingga plus-minus internet dan ditambah lagi di sebagian daerah hal tersebut semakin didukung oleh pemerintah setempat

Pembuktian pesantren dalam menekuni bidang teknologi informasi adalah adanya program “Santri Indigo” hasil kerjasama pesantren dengan PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) dan Harian Umum Republika dengan tujuan memberikan wawasan, pengetahuan dan keterampilan mengenai internet kepada para santri. Sehingga para santri dapat mengembangkan diri setelah lulus dan dapat berpartisipasi dalam membangun bangsa.

Tujuan lain adalah untuk membentuk komunitas pesantren yang dapat menjadi sarana “syi’ar digital”. Serta membentuk jejaring silaturahmi di antara para santri secara luas yang tidak dibatasi ruang dan waktu. Program ini sudah berjalan di kota-kota besar di seluruh Indonesia

Harusnya, semangat seperti yang dimiliki oleh kaum santri —untuk terus berkembang— khususnya dibidang teknologi informasi perlu dipelihara dan terus dikembangkan oleh pemerintah dan khususnya pesantren itu sendiri. Karena bagaimanapun santri adalah model anak didik yang seluruh aktifitasnya selalu bertumpu pada kegiatan belajar

Karena dari segi ketekunan dalam mempelajari suatu bidang tertentu kaum santri cukup tinggi untuk terus mempelajari hingga benar-benar menguasai apa yang telah menjadi keinginannya. Semangat yang seperti ini perlu diperhatikan demi terciptanya generasi bangsa yang tangguh, mengingat makin sengitnya persaingan teknologi secara global di masa sekrang dan di masa yang akan datang

Jika kita melihat perkembangan teknologi beserta perangkat-perangkat pendukungnya dewasa ini, maka tidaklah mengherankan jika ia telah menjadi bagian kehidupan semua orang tak terkecuali kaum “sarungan” santri. Spesifik pada pemuda, penggunaan fasilitas teknologi seperti internet telah memberi peluang bagitu besar untuk mengembangkan kemampuan diri.

Peluang ini memang menjadi wadah efektif dari sebagian besar peluang yang ada, seperti enterpreneurships/bisnis, agenda-agenda pemuda seperti perlombaan, penemuan-penemuan, bahkan pengalaman. Internet memang telah banyak membantu, khususnya publikasi. Setiap orang kini bisa memproduksi dan atau memperoleh begitu banyak informasi (cepat, tepat dan murah) melalui internet. Efisiensi dan praktis. Karena sifatnya yang menular, maka informasi yang dipublikasikan akan menjalar ke setiap orang bahkan dalam hitungan detik.

Manfaat Internet Terhadap Pembelajaran Santri
Akses ke sumber informasi sebelum adanya Internet, masalah utama yang dihadapi oleh kaum santri dan bahkan bagi pendidikan di seluruh dunia. Perpustakaan konvensional yang merupakan sumber informasi ternyata tidak murah. Buku-buku dan jurnal harus dibeli dengan harga mahal. Pengelolaan yang baik juga tidak mudah. Sehingga akibatnya banyak tempat di berbagai lokasi dan di dunia (termasuk di dunia Barat) yang tidak memiliki perpustakaan yang lengkap.

Internet muncul membawa solusi yang memberikan sumbangsih dan kemajuan bagi santri. Dengan semakin memasyarakatnya internet maka bisa menjadi peluang pembelajaran di luar pendidikan formal pesantren. Kesemua itu dilakukan agar memacu semangat belajar para santri. Internet bisa mendownloud data-data yang kita perlukan untuk bahan pembelajaran.

Kemudian, internet bisa mencari data-data yang kita tidak ketahui menjadi tahu. Dengan mencarinya di “Syekh Google”. Kebutuhan dalam segi keilmuan santri semakin dimanjakan oleh mesin “Syekh Google” ini. Internet menjadi sangat diperlukan jika kita ada suatu pekerjaan yang tidak bisa kita selesaikan dengan mencarinya di buku. Sekarang kita tahu manfaat internet dalam perkembangan IPTEK, mencari semua ilmu yang kita tidak ketahui menjadi tahu.

Tidak hanya itu, internet menjadi “Perpustakaan Raksasa” bagi santri. Adanya Internet memungkinkan mengakses kepada sumber informasi yang sudah tersedia banyak. Internet dapat dianggap sebagai sumber informasi yang sangat besar. Bidang apa pun yang oleh santri minati, pasti ada informasi di Internet. Contoh-contoh sumber informasi yang tersedia secara online antara lain:
• Library
• Online Journal
• Online courses. MIT mulai membuka semua materi kuliahnya di Internet.

Internet telah “menggugurkan” masalah kelangkaan sumber informasi konvensional (perpustakaan), yang selama ini menjadi masalah pesantren. Adanya internet merupakan salah satu solusi pamungkas untuk mengatasi masalah ini. Internet juga menghilangkan batas ruang dan waktu sehingga memungkinan seorang santri berkomunikasi dengan pakar di tempat lain. Seorang santri di Madura dapat berkonsultasi dengan dosen di Jakarta atau bahkan di Palo Alto, Amerika Serikat.

Dan lagi, internet bisa dijadikan media kerjasama atau kolaborasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam bidang pendidikan dapat terjadi dengan lebih mudah, efisien, dan lebih murah. Maka, bukanlah menjadi halangan bagi kaum santri yang masih sebagian orang mengatakan bahawa dunia santri itu dikekang dengan berbagai undang-ungdang yang melarangnya untuk berinteraksi dengan dunia luar.

Pemanfaatan Internet di Pondok Pesantren
Internet dapat dikatakan sebagai perpustakaan maya (virtual library) yang mengandung jutaan informasi tentang berbagai hal, salah satunya termasuk data dan informasi tentang pendidikan. Internet dapat dijadikan sebagai salah satu sumber belajar alternatif bagi kalangan akademis setelah perpustakaan konvensional di pesantren-pesantren terkait.

Selain itu manfaat yang ditimbulkan dari kehadiran internet bagi pendidikan khususnya pesantren antara lain :
- Mempercepat dan mempermudah alih ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Proses pembelajaran lebih menarik. Melalui internet pembelajaran tidak monoton dan jenuh karena dalam internet ada hal-hal baru yang variatif dan inovatif.
- Mendorong siswa untuk lebih aktif mencari ilmu pengetahuan dan informasi.
- Mempermudah penjelasan konsep. Selama ini di pondok pesantren dalam menyampaikan materi atau bahan pelajaran selalu disampaikan melalui metode ceramah.
- Dengan adanya internet, guru bisa menyampaikan konsep atau materi secara audiovisual. Pelajaran lebih nyata dan jelas, sehingga mempermudah pemahaman santri. Hal ini dapat menghindari kebingungan pada diri siswa saat proses pembelajaran berlangsung.
- Pembelajaran lebih konseptual dan up-to-date (aktual).
- Mempermudah dan mempercepat administrasi pendidikan. Pelaksanaan proses pendidikan harus diusahakan lebih praktis dan cepat. Ustadz tidak terlalu disibukkan dengan urusan administrasi yang berbelit-belit, sehingga konsentrasi lebih tertuju pada proses pembelajaran di kelas. Misalnya, dalam membuat persiapan mengajar, pengolahan nilai, dan menyebarluaskan nilai ulangan atau ujian, bisa menggunakan fasilitas komputer (internet). Dengan demikian, internet dapat memperbaiki dan memperlancar administrasi pendidikan.
- Sebagai perpustakaan elektronik.
- Mempercepat dan mempermudah komunikasi edukatif antara ustadz dengan santri.
Akhirnya, internet diharapkan dapat membantu mempercepat perkembangan pendidikan di pondok pesantren, pendidikan yang lebih maju dan berkualitas. Pada gilirannya pondok pesantren dapat membantu mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa yang cerdas akan membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Hal di atas tentunya refleksi kenyataan di pondok pesantren yang ada sekarang. Internet menjadi sumber inspirasi yang sifatnya positif —meski terkadang masih saja disalah gunakan. Dan masih banyak hal-hal yang menjadi interest masing-masing melalui internet untuk pemgembangan pembelajaran di pondok pesantren.

Lab. Komputer milik pesantren
Belajar internet di kamar sendiri
Semangat belajar santri dalam pelatihan internet
Kunjungan "internet keliling" program perintah daerah ke pondok pesantren dan antusiasme santri

19 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Artikel ini lebih mengungkap efek positif dalam penggunaan dan adanya internet. Meskipun demikian, semua itu benar apa adanya. Keberadaan internet memang seperti itu. Tergnatung siapa yang memfungsikannya. Akan tetapi, perlu di ketahui bahwa yang namanya "Syeikh Google" itu juga sangat dan bisa berefek fatal dalam dunia pendidikan jika disalah fugsikan. Untuk lebih mengetahui dan mengomentari lebih lanjut akan efek positif internet (Google) juga bisa kunjungi;
    http://lingkaran-koma.blogspot.com/2009/03/plus-minus-google-dalam-dunia_15.htmldan http://lingkaran-koma.blogspot.com/2009/06/kitab-turats-vs-google.html

    BalasHapus
  3. aku jadi inget adhek, semoga dia kelak mampu menguasai dunia digital, dan menjadi seorang santri yang mengerti, amin..

    BalasHapus
  4. @Abd. Basid; mulai dari sekarang mari kita manfaatkan internet sebagaimana mestinya
    @Inuel^-^; Amien...!!! :)

    BalasHapus
  5. yup.. komputer maupun internet hanyalah sebuah sarana, semua kembali pada orang yg menggunakannya.. akan dibawa ke arah mana diri kita menyelaminya..
    nice info.. tetap semangat sob.. :)

    BalasHapus
  6. Wah sangat menarik... Asalkan tidak menimbulkan dampak negatif aja.. It's Okey... hehehe

    BalasHapus
  7. @Pohonku Sepi Sendiri: sepakat...
    @Akhatam; yang kayak gituan mah tergantung orang yang menggunakan

    BalasHapus
  8. boleh numpang saran? artikelnya bagi saya terlalu panjang..jadi butuh waktu lama memahami intisarinya :)
    tapi saya coba mengambil benang merah dari sini, bahwasanya religi dan modernisasi tak bisa dipisahkan, sebagaimana Islam yang notabene adalah agama yang selalu mengikuti perkembangan zaman..

    BalasHapus
  9. saya juga santri tapi ga katro-katri amat masalah internet mungkin itu hanya labelling theory masyarakat aja karena memandang sebelah mata

    dan kini saya dan teman-teman santri lainnya sedang aktif ngeblog

    jadi santri itu ga katri ok

    BalasHapus
  10. Nice post, kunjungan balik sob. Salm knal ya..

    BalasHapus
  11. @Darin; YupzZ... sepakat, Islam harus lebih maju
    @Agung Aritanto; mungkin mas perlu liat lagi lebih lanjut, agar bisa memahami isi tulisan ini
    @Ratasoe; Salam kenal juga dari anak Madura

    BalasHapus
  12. makin merambah aja internet kemana-mana

    BalasHapus
  13. pesantren gak kalah sekarang ama sekolah-sekolah yang bagus lainnya, lebih maju. hebat

    BalasHapus
  14. betul..betul betul..berotak jerman, ber hati mekkah..

    trimakasih kunjungannya sahabat,,salam kenal..
    saya follow ya..

    BalasHapus
  15. wah santri mah para manusia mulia, banyak santri yang hebat, cerdas. tergantung bagaiman kita menilainya.
    sukses sobat!

    BalasHapus
  16. setuju sama mas bunglon aktivitas santri emang sesuatu yang positif. Jadi kita harus dukung

    blogku

    BalasHapus
  17. @anyin; iya :)
    @kakve_santi; wa'alaikum salam
    @U-marr; pastinya
    @faiza; hehehe... mksih balik
    @Bunglon Blog; mksih semangatnya
    @helmysuperstudent; mksih tas dkungannya

    BalasHapus
  18. benar pesantren sama dengan sekolah yang lain bisa mencari ilmu dimana saja termasuk di gugel
    tetapi gugel juga ada dampak negatifnya semoga bisa memfilter dampak tersebut

    BalasHapus