(Jangan) Bicara Kebenaran di Negeri Ini

Ironi sekali negeri ini, menangkap jaringan teroris yang mempunyai jaringan internasional dengan mudahnya menumpas hingga ke akar-akarnya. Tapi menangkap Gayus seorang diri saja tidak bisa, padahal sudah jelas-jelas ada di depan mata dengan berbagai bukti-bukti sudah sangat jelas pula, sepak terjangnya dalam penggelapan pajak hingga keliahaiannya dalam menyuap orang-orang lapas tempatnya dipenjara.

Sekarang kita baru tahu bahwa kasus-kasus yang bersangkutan dengan pemerintahan di negeri ini sulit sekali mencapai titik final. Dalam ingatan ingatan kita masih sangat jelas, kasus Munir aktivis HAM yang meninggal dunia karena diracun, hingga sekrang penyelesaian kasusnya tidak diketahui rimbanya.

Sepertinya negara ini selama SBY memimpin tidak akan pernah bisa tegas. Pejabat dengan pikirin kritis dan berupaya tegas terhadap apa yang menjadi tugasnya akan diserang ramai-ramai oleh pejabata lainnya, seperti kasus (percobaan) disfungsi KPK kemarin. Begitu langka kebenaran ditegakkan di negeri tercinta ini.

Para pakar dengan segala teorinya untuk memperbaiki negeri sudah tidak berguna lagi, setiap teori-teori yang diutarakan layaknya ucapan-ucapan sampah yang tak layak dibawa ke istana dan gedung DPR. Dan orang-orang pencari kebenaran tak ada tempat di parlemen.

Para penghuni istana dan gedung DPR bukan lagi bekerja untuk rakyat, tapi bekerja untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Segala upaya dilakukan untuk mengekalkan kekuasaan. Dan mungkin kebanyakan masyarakat bawah masih belum sadar bahwa kepemimpinan sekrang sudah kembali lagi ke era orde baru, tapi dengan gaya baru.

0 komentar:

Posting Komentar