Berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan uang, termasuk dengan kedok amal pembangunan sebuah lembaga pendidikan. Barusan saya baca berita di Jawa Pos, penipu yang memakai nama TPQ di Pasuruan beroprasi (meminta sumbangan) di Kediri, padahal lembaga pendidikan tersebut (setelah di konfirmasi oleh pihak kepolisian) sudah jadi, alias pembangunannya sudah dihentikan. Sekarang kasusnya masih dalam penanganan polisi.
Sekilas saya melihat, penipu tersebut memakai sarung dengan baju koko plus kopiyah putih. Pelakunya pun sudah umur 30-an keatas. Ironis memang, tindakan tidak bertanggung jawab dengan label Islam balakangan semakin menjadi-jadi. Mulai dari kasus korupsi (pelaku tiba-tiba memakai kerudung saat sidang) hingga pelaku kejahatan dan penipuan semakin mencemarkan nama baik Islam.
Ternyata cara beragama masyarakat kita sekarang sudah melenceng, mereka memanfaatkan agamanya untuk mengais peruntungan. Belum lagi para elit politik kita yang selalu membawa simbol agama ketika mau mencalonkan diri untuk memikikat agamawan yang punya banyak masa, dan masyarakat bawah yang mudah dibohogi dengan simbol-simbol agama.
Jawa Pos dengan jutaan pembacanya di seluruh Nusantara dari berbagai agama, dengan keluarnya berita ini maka citra Islam secara otomatis akan turun, karena penganutnya bertindak seperti itu. Apalagi didalam kausus itu pelakunya memakai kopyah, baju koko, dan sarung yang selalu diidentikan dengan orang suci kalau di Indonesia, khususnya di kalangan pesantren.
Hal-hal remeh seperti ini yang seringkali diabaikan oleh masyarakat kita, bertindak seakan tidak berimplikasi banyak terhadap tatanan sosial. Tapi nyatanya tidak, kasusnya masuk polisi yang akan diganjar dengan tahanan sel hingga tahunan dan juga telah merusak citra Islam di seluruh nusantra karena diliput koran nasional.
www.bintoro-craft.com toko souvenir & undangan pernikahan lucu unik murah dari Kasongan,Bantul,Yogyakarta. Souvenir t4 pensil,lilin,dll.Undangan nawala/bambu,undangan kipas....cek web kami.Makaseh
BalasHapus