Revolusi Belajar Via Internet Dikalangan Remaja (Sebuah Manifestasi Sumpah Pemuda Di Era Digital)

Revolusi Belajar Via Internet Dikalangan Remaja
(Sebuah Manifestasi Sumpah Pemuda Di Era Digital)

Sumpah Pemuda adalah produk kesadaran kolektif yang melintasi imajinasi zaman. Ia tercetus 17 tahun sebelum Indonesia merdeka, dengan semangat juang membara demi cita-cita bangsa. Sumpah Pemuda dibangun atas kesadaran pemuda pendahulu kita, ketika jarak dan waktu masih dijauhkan oleh jarak-ruang, jarak- psikologis, jarak-kesadaran, dan jarak-informasi.

Kesadaran dan tekat kuat Pemuda 1928 dan niatan yang tulus selalu melahirkan kesadaran baru dari generasi ke generasi dari tahun ke tahun, bahwa nasib rakyat tidak bisa digantungkan dengan cuma mengandalkan pada ratu keadilan. Maka, setiap tanggal 28 Oktober pemuda Indonesia selalu menyongsong momentum tersebut.

Ini adalah bukti otentik bahwa pemuda Indonesia mempunyai semangat juang yang kuat, tekat bulat, keyakinan, nasionalis, dan niatan yang tulus demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia. Kita harus selalu menjaga kemetmen semangat juang ini. Tetaplah bertahan dengan jargon “Saatnya Kaum Muda Memimpin” dan “Jalan Baru, Pemimpin Baru”.

Itulah yang menandai momentum kesadaran akan perlunya kebangkitan pemuda Indonesia, sebagai saat yang tepat untuk mempertanyakan kembali kiprah tokoh-tokoh muda lintas partai, lintas agama, lintas etnik, dan lintas golongan, untuk menyatukan berbagai kepentingan faksional ke dalam suatu kehendak kolektif, yang disebut Antonio Gramsci sebagai historical bloc.

Maseki masih saja ada nada pesimistis akan generasi muda masa kini. Namun, masih cukup banyak dari mereka yang mendengarkan gema nyaring Sumpah Pemuda serta terus berdentang dan mendentangkan imajinasi di lubuk hati yang paling dalam.

Tetapi mengapa gema Sumpah Pemuda mampu terus bertahan? Pertama, karena berisi gagasan jernih, jujur, cerdas, dan lugas, yang diungkapkan secara jernih, jujur, cerdas, dan lugas pula. Pemuda 1928 telah berhasil menangkap ruh keIndonesiaan, lalu mengekspresikan itu dalam Sumpah Pemuda. Kedua, gagasan itu melintasi imajinasi zamannya.

Pemuda sekarang adalah pemuda cerdas dengan berbagai dukungan teknologi yang banyak memberi kesempatan untuk belajar. Berbagai model pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) kini sudah bermunculan dengan memanfaatkan e-learning.

Hal ini telah membawa akibat pada perubahan belajar pemuda Indonesia. Seperti penelitian (17 Maret 2010) yang dilakukan UPT Perpustakaan UNDIP, bahwa internet lebih banyak sisi positifnya dan sangat membantu pencarian informasi (86,8%), sementara 13,2% responden menyatakan internet lebih banyak sisi negatif, namun membantu dalam pencarian informasi. Sebagian besar responden UPT Perpustakaan UNDIP (92,1%) menyatakan yakin dengan memanfaatkan internet dapat membantu kelancaran studi dan 7,9% saja yang merasa kurang yakin internet bermanfaat dalam membantu kelancaran studi.

Teknologi internet hadir sebagai media multifungsi pembelajaran tanpa batas. Internet adalah media pendidikan yang mampu menghadapkan krakteristik yang khas dengan revolusi gaya belajar berbeda, diantaranya; sebagai media interpersonal dan massa, bersifat interaktif, memungkinkan komunikasi secara sinkron maupun asinkron.

Karakteristik belajar ini memungkinkan pemuda melakukan komunikasi dengan sumber ilmu secara lebih luas bila dibandingkan dengan hanya menggunakan media konvensional.

Teknologi internet menunjang pelajar yang mengalami keterbatasan ruang dan waktu untuk tetap dapat menikmati pendidikan. Contoh kecilnya adalah pemanfaatan mailing list, dimana pakar akan berdiskusi bersama anggota mailing list. Metode ini mampu menghilangkan jarak antara pakar dengan pelajar. Suasana yang hangat dan nonformal pada mailing list ternyata menjadi cara pembelajaran yang sangat efektif.

Semangat belajar adalah kunci utama meraih cita-cita untuk mengaplikasikannya menjadi realita. Karena Indonesia dibangun atas dasar cita-cita yang kuat dan sekarang Indonesia adalah realita. Indonesia butuh cita-cita baru dalam persaingan global era digital. Cita-cita Sumpah Pemuda telah memberi semangat, realita butuh “cita-cita baru”. Cita-cita baru yang bersemangat mempersatukan sekaligus merekahkan.

Realita itu sudah ada, bernama Indonesia, buah dari cita-cita para pemuda pendahulu. Sekarang Indonesia butuh cita-cita baru, untuk mempersatukannya, sekaligus untuk merekahkannya dalam sebuah realita baru bernama Indonesia Baru, yang lebih berkeadilan, sejahtera, aman dan damai.

Catatan Akhir
Semangat juang Pemuda 1928 ditanamkan di setiap langkah pemuda bumi pertiwi ini untuk terus berjuang. Berjuang melalui jejaring ekonomi global, sketsa politik inetrnasional, gurita informasi, dan destruksi moral generasi. Pelaku penjajahan era digital beranggotakan lintas negara dan lintas benua, bukan lagi Portugis atau Belanda.

Indonesia memerlukan sekelompok pemuda yang tampil sebagai pembebas yang tercerahkan. Tampil meng-inspiring dan meng-empowering bangsa ini untuk meretas segala kemungkinan dan ketidakmungkinan yang disuguhkan dalam cawan zaman globalisasi yang terus menggelegak dan berubah cepat.

Pemuda adalah tumpuan masa depan bangsa, untuk bisa membangun sebuah Indonesia Baru dan mensinergikan segala kekuatan bangsa untuk melawan bentuk penjajahan baru, penjajahan global dalam semua aspek: politik, ekonomi dan kebudayaan.

Akhirnya penulis berharap, jadikanlah UU Kepemudaan nanti sebagai momentum kebangkitan pemuda Indonesia yang berkaraker kebangsaan, bercirikan pemikir-pejuang sekaligus pembaharu, dan bukannya cuma puas menjadi generasi peminta-minta.

Daftar Pustaka
http://bpurwoko.staff.ugm.ac.id
http://depdiknas.go.id
http://digilib.undip.ac.id


*) artikel ini diikut sertakan dalam Lomba Penulisan Blogger "Soempah Pemoeda 2.0" oleh XL Sumpah Pemuda

5 komentar:

  1. ya, menjadi kewajiban kita sebagai generasi penerus untuk melanjutkan cita-cita dan semangat para pemuda pendahulu kita.

    semoga sumpah pemuda bukan hanya datang dan diperingati setiap tahun, tetapi arti dan semangatnya bisa tertanam dalam hati setiap anak bangsa Indonesia.

    BalasHapus
  2. ulasan yang bagus, semoga sumpah ini tetap dijadikan landasan para pemuda tuk terus maju

    BalasHapus
  3. Sumpah Pemuda. lumayan panjang ya mikirnya buat nulisnya. semoga pemuda jaman sekarang mau mencari info positif via internet (temen saya di Kuwait heran, kok kayaknya di Indonesia kurang usaha memblokir situs yang gak cocok utk pemuda, di Kuwait situs negatif tidak bisa diakses, tp ya begitulah) ma kasih sudah berkunjung ke blog saya...

    BalasHapus
  4. hey, tulisannya bagus. Nice….

    Btw selamat yah jadi juara. Oh yah cara kamu ngubungi panitia buat dapet hadiahnya gimana? Soalnya saya juga menang. Gimana yah biar bisa ngambil hadiahnya?? Plis bales aja ke blof saya atau immanuel.lubis@gmail.com

    BalasHapus
  5. @sisi lain Dwi; semoga saja. Selain kita berharap demikian, akan lebih bijak kita kala kita memulai dari diri kita sendiri :)

    @Darin; Amien.....

    @Ami; Indonesia memang tidak pernah serius dalam setiap wacana pemerintah (bahkan presiden sekalipun) dalm perbaikan-perbaik negeri ini.
    Kalau Indonesia serius, soal pornografi akan bisa teratasi dari dulu. Intinya cuma satu "tidak serius".

    @Noeel-Loebis; masih bagus punya sampean Mas... soalnya sampean juara I dan dapet Laptop. :)
    Kalau masalah pengambilan hadiah insya allah dihubungi oleh pihak penyelenggara baik melalui email atau telpon, dan diminta alamat pengiriman hadiah.

    BalasHapus