DUIT; Doa, Usaha, Istiqomah, Tawakal

Judul : 20 Mantra Cepat Kaya
Penulis : Joni Lis Efendi
Penerbit : Leutika, Yogyakarta
Cetakan : Pertama, Desember 2010
Gendre : Motivasi Bisnis
Halaman : xviii + 126
ISBN : 978-602-8597-57-9

Sekilas tampak judul buku ini seperti buku-buku bisnis lainnya yang menjanjikan kekayaan secara instan. Tapi tidak. Buku ini sesekali diisi jeritan hati sang penulis ketika membangun bisnisnya dari nol. Bahwa seperti apapun pencapai suatu usaha tetap dimulai dari perjuangan yang “berdarah-darah”. Butuh ketekunan, keberanian, percaya diri, dan pasrah.

Dalam dunia bisnis, kematangan diri dan fokus pada satu titik pencapain adalah kunci utama. Dan itu semua dibangun dengan jalan penuh terjal tanpa kenal lelah, seperti kisah sukses Soetjipto Sosrodjojo, yang terangkum dalam buku ini, dia berkeliling dengan mobil, memutar musik untuk menarik perhatian penonton dan memdemokan cara menyeduh teh Cap Botol yang akan dibagikan gratis pada penonton.

Semasanya dulu banyak orang tidak percaya dengan ide langka Soetjipto Sosrodjojo ini, bahwa kelak (sekarang) akan tercipta perusahaan berkelas bernama Teh Botol Sosro. Teh Botol Sosro yang dulu diperjuangkan tanpa kenal lelah dan selalu berusaha membuat inovasi baru telah menjelma Teh Botol Sosro seperti sekarang. Teh Botol Sosro berhasil mengungguli popularitas Coca-Cola dan Pepsi.

Oleh karena itu, esensi dari sikap kewirausahaan (entrepreneurship) itu adalah kemandirian dan pada sikap mandiri itu ada aspek keberanian, percaya diri, tidak gampang menyerah, dan kreativitas yang sudah membuktikan menjadi kunci para entrepreneur yang sukses.

Secara universal bahwa sikap entrepreneur handal dan sukses terletak pada kemandirian. Sikap mandiri bisa dimiliki oleh siapapun kendati kalangan bawah asal ada keinginan yang kuat. Sebaliknya, betapapun tinggi dan hebat latar belakang pendidikan dan lingkungan yang membesarkannya, maka sikap mandiri itu tidak akan diperoleh dan tak akan pernah menjadi entrepreneur sejati.

Artinya, orang yang tidak mandiri tidak akan pernah menjadi entrepreneur yang handal dan sukses. Sudah menjadi rahasia umum, kebanyakan orang-orang sukses adalah mereka yang bersal dari keluarga kurang mampu. Kenapa? Karena mereka selalu berusaha untuk mandiri, tidak tergantung sama orang tua.

Mungkin tidak terlalu berlebihan jika penulis mengapresiasi buku ini dan layak jadi pegangan para entrepreneur pemula maupun menengah. Buku ini akan membuka pikiran pembacanya untuk memahami definisi kaya yang sesungguhnya, membuka mata pembacanya untuk melihat peluang-peluang usaha, dan meletupkan motivasi luar biasa.

Selain itu dalam buku ini juga banyak kata-kata mutiara penggugah jiwa untuk tetap terus berjuang memperbaiki nasib, seperti; “Orang yang berhasil dan sukses dalam hidupnya selalu memberikan nilai tambah untuk keluarga, orang lain, masyarakat, lingkungan, bangsa, dan negara”

Kalau mau melihat latar belakang penulisnya, buku 20 Mantra Cepat Kaya ini pun cukup meyakinkan, penulisnya Joni Lis Efendi adalah mantan orang miskin yang sekrang berhasil mendirikan Brain Writing School (BWS) dan Sekolah Pengusaha Indonesia (SPI).

Joni Lis Efendi sendiri sejak remaja sudah mandiri, karena lingkungan yang menuntutnya untuk hidup mandiri. Dia lahir dari lingkungan keluarga yang sederhana, bisa kuliah pun karena bantuan beasiswa. Namun, apalah daya, beasiswa itu putus di tengah jalan, kuliah terbengkalai, dan dia harus berjuang agar bisa bertahan hidup di Kota Pekanbaru.

Yang membuat dia tidak pernah melupakan masa lalunya adalah masalah urusan perut, soal makan kadang dia harus rajin-rajin puasa di luar puasa Senin-Kamis karena memang tidak ada uang sepeser pun walau hanya untuk sekedar membeli sebungkus roti seharga seribuan.

Ternyata, pangalaman-pengalaman pahit di masa lalu itu menjadi cambuk bagi diri Joni Lis Efendi untuk mengubah nasibnya. Dan itu terbukti pada diri Joni Lis Efendi sekarang. Joni Lis Efendi pun semakin yakin bahwa Tuhan tidak akan pernah merubah nasib suatu kaum jika dia (sendiri) tidak mau pada prubahan itu.

Kehidupan dinamis dan berpandangan luas dimasa yang akan datang menjadi kunci kesuksesan Joni Lis Efendi. Ini membuktikan (sekali lagi) bahwa kendala utama dalam usaha kita selama ini bukan terletak pada finansial semata, tapi terletak pada motivasi diri bagaimana agar tidak pantang menyerah pada keadaan-keadaan tersulit sekalipun.

Kesuksesan penulis kemudian dituangkan dalam buku ini, penulis banyak mengaca pada perjuangan entrepreneur-entrepreneur sejati sebelumnya, selain ada Soetjipto Sosrodjojo dengan Teh Botol Sosro-nya. Dalam buku banyak menceritakan kisah-kisah entrepreneur sejati sebagai cerminan, seperti Tirto Utomo, dll.

20 Mantra Cepat Kaya banyak mengusung kisah-kisah nyata para pengusaha sukses Indonesia. Dimulai dari cerita Tirto Utomo yang selalu berusaha keras menjual air putih dalam kemasan. Meski pada awalnya dicibir oleh masyarakat, sekarang produk Aqua menjadi produk air kemasan yang paling dipercaya konsumen.

Sukses dalam hal apapun termasuk dalam hal finansial memang tidak pernah diraih dengan instan. DUIT: Doa, Usaha, Istiqomah, Tawakal, itulah rumus paling jitu bagi orang yang mau atau yang sudah sukses menggeluti bidang usaha. Motivasi diri yang terus berkesinambungan juga dihasilkan dari rumus tadi.

Benar sekali apa yang dikatakan front leader FPI Habib Riziq, “usaha tanpa doa itu sombong, doa tanpa usaha itu omong kosong”. Bahwa petuah sukses yang selama ini kita dengar semua mengacu pada kerja keras dan pantangn menyerah. Jika semua itu bisa terbangun, maka yakinlah dikemudian hari akan memetik manfaatnya.


Dimuat di koran harian Bhirawa (28/01/11)

1 komentar:

  1. artikel bagus pemberi semangat..
    salam kenal

    Asep s
    www.counter-pulsa.com

    BalasHapus