Proyek Masa Depanku di Mulai pada Tahun 2012

Orang-orang besar lahir dari mimpi-mimpi besar. Setiap orang mempunyai mimpi besar, meski kadang tidak tahu harus memulainya dari mana untuk merealisasikan mimpi itu. Tapi meski demikian sudah banyak orang di dunia ini yang melakukan perkara besar dimulai dari mimpi.


Mimpi tak sekedar angan tanpa realisasi dan usaha keras. Mimpi besar tanpa usaha adalah khayalan tingkat tinggi. Mimpi akan menuntun orang-orang yang mau bekerja keras dan tetap berusaha dalam garis-garis mimpi yang telah ditentukannya, yakni siap dengan segala konsekuensi ketika tantangan kelak menghadang di tengah jalan.

Kita semua punya mimpi untuk menuju titik kesuksesan, ada yang sudah mencapai separuh dalam merealisasikan mimpi, ada pula yang baru sebatas angan tapi sudah memulai dari garis start. Ini pula yang telah saya lakukan dengan segala mimpi besarku. Ada yang masih saya mulai dari garis start, ada pula yang sudah sampai beberapa langkah meninggalkan garis start.

Saya adalah mahasiswa jurusan Sistem Informasi (fakultas komputer) di sebuah perguruan tinggi swasta di Surabaya, tepatnya di Universitas Pelita Harapan Surabaya. Mimpi terbesar menjadi seorang pebisnis online yang benar-benar menggeluti dunia maya, selain berangkat dari hobi hal ini juga sesuai dengan jurusan saya di kampus.

Tujuan dari bisnis online ini yang paling utama adalah pandangan kedepan saya tentang masa depan desa saya di sebuah perkampungan kecil yang cukup terbelakang di pulau Madura, Kabupaten Sampang, Kecamatan Kedundung, Desa Pajeruan. Bisnis online bagi saya adalah bisnis orang-orang masa depan dengan target-target inovatif dalam merealisasikan gagasannya.

Langkah-langkah awal sudah saya mulai dengan menghubungi dosen wali, kalau suatu ketika saya menemukan kendala-kendala dalam membangun website impian saya tersebut saya bisa langsung meminta bantuan dosen waliku. CMS (Content Management System) saya akan menggunakan Joomla, sementara untuk hosting dan domain tentu saya menyewa hosting dan domain Indonesia.

Website impian itu adalah website penyimpanan file, baik berupa teks, MP3, video, program, dll. Di website tersebut nantinya pengguna akan dibebaskan menyimpan file apa saja, kecuali hal-hal yang berbau pornografi. Penyensoran ini dilakukan guna mempersempit ruang gerak peredaran file pornografi yang semakin memprihatinkan belakangan ini.

Situs impian itu saya rancang untuk berbagi-pakai, siapapun boleh menyimpan file di situs tersebut dan siapapun boleh mendownloadnya, tanpa embel-embel menunggu dan bebas mendownload berapa (file) saja tanpa ada batas download. Semua akan saya samaratakan, tidak ada istilah anggota premium atau anggota biasa, karena saya memang tidak akan membuka pendaftaran anggota premium.

Ide ini muncul karena seringnya saya mendownload file di situs-situs penyimpnan yang membatasi download dalam satu waktu dan selalu menunggu dengan batas yang telah ditentukan masing-masing admin situs tesebut. Selain itu masih ada pelainan anggota antara anggota premuim dan anggota biasa dalam mengakses ke situs tersebut.

Pemberdayaan situs impian saya ini untuk langkah awal murni dari perolehan iklan, di situs impian itu saya akan membuka space iklan. Dengan berbagai kebebasan yang saya tawarkan diatas, saya yakin situs impian saya ini akan menjadi situs penyimpanan favorit dikalangan pengguna internet. Maka disitulah nilai jual situs impian saya semakin tinggi, dan untuk memberdayakannya tidak perlu membuka pendaftaran anggota premium.

Akhir Kata
Kembali lagi ke desa terpencil saya. Sebenarnya ini adalah proyek masa depan saya. Kalau saya sukses dengan situs impian ini, saya akan melebarkan sayap untuk bisnis online lainnya yang sekiranya nanti bisa menghasilkan banyak uang dan mampu menghidupi keluarga (kalau saya sudah punya istri) di kampung. Karena saya merantau (menimba ilmu) ke Surabaya untuk kembali lagi ke kampung halaman.

Saya yakin, mimpi ini akan saya raih setelah lulus kuliah nanti. Setelah saya pulang ke kampung halaman saya dengan bekal yang cukup, saya akan mengajarkan internet bagi anak-anak kampung di desa saya. Impian saya memang menjadikan kampung saya yang terpencil itu sebagai "kampung internet".

Untuk awal-awal membangun "kampung internet" ini mungkin saya masih belum memakai internet kabel. Selain kampung saya masih terisolasi baik listrik (satu meteran untuk satu kampung), dan semacamnya, juga belum terjangkau oleh telkom speedy. Mungkin saya masih bergantung sama sinyal provider kartu GSM. Tapi saya tetap optimis, kelak kampung saya akan terjangkau telkom speedy.

Mengenai kampung saya, sekarang saya sudah punya prinsip; kampung saya boleh tetinggal dari modernisasi dunia nyata, tapi tidak untuk medernisasi di dunia maya. Amien..


Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Blog “Resolusi Juara”
yang diselenggarakan oleh Telkom Speedy

1 komentar:

  1. oke...
    mudah2n semua itu tercapai dan membawa manfaat buat orang-orang disekitarmu.

    BalasHapus